Next cerpen

SURAT TANPA GORESAN


Malam ini mungkin air akan terus menetes hingga sang fajar menjemput.Nyanyian katak yang se irama selalu menjadi harmoni yang indah di malam sunyi.Belum lagi hitam kelam nya langit tanpa bintang merasuk ke dalam hatiku sekarang.Jam dinding berdentang untuk kesekian kalinya.Kini jarum nya telah menunjukkan pukul 00.00. Waktu yang selalu menjadi momok bagi sebagian orang.Seharusnya aku sudah memejamkan mata di saat dentang an itu kembali hadir.Tapi entah mata ini enggan menutup.Aku hanya menatap kosong setiap celah yang ada di kamarku.Ada sesuatu yang kurasakan.Sesuatu yang menggusar kan hatiku.Entah apa itu yang jelas suasana semakin mencekam.
Sahutan burung gagak menggantikan melodi air seolah memanggil seseorang untuk datang.Saat itu biasanya aku hanya menjadi seorang pecundang di balik selimut.Namun hari ini sungguh berbeda.Seperti ada kekuatan lebih untukku bertahan melawan ketakutanku.Masih tetap ku pikirkan apa yang sebenarnya terjadi pada diriku saat ini.Hingga ku lihat handphoneku berdering.Sebuah pesan singkat “forward” yang mengingatkanku dengan kejadian kemarin malam. Seseorang itu mengirimkan pesan.
“Adek sayang.. kakak bru pulang krja J adk bobok yg nyenyak ya,kakak syang adk J” ku ketik sama seperti apa yang dia kirimkan kepadaku.
Pesan singkat ini kuterima sekitar pukul 3.00 WIB.Waktu dimana dia kembali keperaduannya.Entah mungkin aku terlalu GR dengan sms itu atau apa.Masih kucoba cari jawabannya dalam diam.Dengkuran adikku perlahan memberikan satu petunjuk samara.Yah.. mungkin ini hanya bunga tidurku.Mungkin juga itu salah kirim.Atau mungkin pesan itu untuk seseorang disana – yang memiliki hatinya sekarang- begitu gumamku dalam hati mencoba berfikir positif. Kini terhitung satu hari penuh seseorang itu tidak memberiku kabar.Sekali lagi aku mencoba mengira apa yang sebenarnya terjadi.Mungkin dia sedang berusaha melupakanku sama seperti apa yang aku lakukan saat ini.
            Dahulu, disaat kisah itu masih terangkai indah  aku memang selalu menantinya secara sadar maupun tidak.Oleh sebab itulah kebiasaan bangun malam itu akan selalu ada hingga aku benar-benar menghapus semua bayangannya dari hidupku.Semua aktifitasnya aku pantau dengan jelas.Jelas kami pernah jatuh bersama namun kami berjanji akan bangkit membangun kembali mimpi sukses kami. Tapi itu semua hanya akan sama seperti pesan singkat itu menjadi bunga tidurku. Ku paksakan tubuh mungil ini untuk bangkit dan ku ambil sebuah kertas sama seperti apa yang selalu aku lakukan dulu disaat aku sendiri.Dulu dia tak pergi meninggalkanku hanya sejenak mengejar impiannya.Sebuah spidol yang biasa aku gunakan untuk membuat berbagai motif indah diatas kertas untuk menghibur hatiku sekarang hanya tertahan pada satu titik.Titik itu seakan akan semakin memudar bukan semakin terang.
            Kamu tahu apa yang sedang aku rasakan sekarang. Aku bingung.Apa sebenarnya skenario yang sedang engkau rancang? Kau akan menjatuhkan aku kembali atau akan membantuku berdiri lalu kau hempaskan aku lagi dengan cara yang lebih sakit.Coba saja kau tanyakan pada belahan jiwamu saat  ini.Apa yang akan dia lakukan jika dia ada diposisiku saat ini? Bagaimana jika dia merasakan hal yang sama sepertiku ?Mungkin dia tak akan setegar aku. Biarlah hanya Allah swt dan aku yang tahu apa yang sebenarnya aku rasakan.Ku pendam dan ku tutup rapat semua ini.Biarkan hanya menjadi sebuah surat untukmu namun tak akan mungkin bisa kau baca.Surat ini hanya ada didalam hatiku.Surat yang benar-benar tanpa goresan .


cerpen ini salah satu yang bikin aku nggak bisa memikirkan cerpen lain.Alhamdulilla udah kelar.Selamat menikmati.Kalau alurnya agak berantakan yah dimaklumi aja.penulis amatir nih :P

Komentar

Postingan populer dari blog ini

surat untuk akhi

Mau Jadi Guru Profesional, Yuuuk simak keseruan Program Pendidikan Guru jaman now !