Sajak Cinta Untuk Dunia
Bagaimana sebenarnya cara terbaik mencintai dunia? Duduk diam sembari berpangku tangan atau bekerja keras mencari yang dicinta. Mengarungi waktu begitulah caraku mencintai dunia.
Saat kamu mulai menentukan pilihan, itulah awal dari perjalananmu mengarungi waktu. Memilih untuk hidup sesuai yang kamu mau. Hidup indah, penuh senyum dan sejahtera. Itulah hidup yang diimpikan oleh sebagian besar orang. Lalu, mereka disibukan dengan belajar dan bekerja siang malam. Tak jarang dibayar dengan mata lebam atau telapak kaki yang mengelupas.
Kejam. Begitulah dunia memperlakukan kamu yang mengejarnya. Alasan kebahagiaan katamu. Aaaargh.... jelas itu penyiksaan. Kamu bahagia dengan semua itu?
Untuk kamu yang berkata bahagia, uang dan pengakuan manusia itulah tujuan utamamu. Bukankah penghuni dunia ini membutuhkan bukti eksistensi. Yaaaaa...... begitulah cara kamu mencintai dunia.
Aaaah sudahlah tak usah munafik, itu juga yang terbersit dalam benakku: empat tahun lalu.
Kau bilang ini sajak
Bukankah ini tak ubahnya coretan kekesalan bijak
Memaki supaya tak dipijak
Begitu caramu bertahan menanjak
Luka....
Sebesar itukah sayatan menganga
Sesulit itukah menyapa
Sakit sekali terasa
Coba saja tersenyum
Semua akan mendadak harum
Cinta menerbangkanmu membuat maklum
Ini kisah dunia yang kurangkum
Kecewa, terjatuh lalu menelungkup
Takut pada gagal yang hidup
Terhenti menatap sayup-sayup
Tertatih memulai, jelas aku sanggup
Rinduku pada cintamu
Penghuni dunia semu
Izinkan kutitipkan rindu
Pada setiap detik waktu
Untuk kamu
Saat kamu mulai menentukan pilihan, itulah awal dari perjalananmu mengarungi waktu. Memilih untuk hidup sesuai yang kamu mau. Hidup indah, penuh senyum dan sejahtera. Itulah hidup yang diimpikan oleh sebagian besar orang. Lalu, mereka disibukan dengan belajar dan bekerja siang malam. Tak jarang dibayar dengan mata lebam atau telapak kaki yang mengelupas.
Kejam. Begitulah dunia memperlakukan kamu yang mengejarnya. Alasan kebahagiaan katamu. Aaaargh.... jelas itu penyiksaan. Kamu bahagia dengan semua itu?
Untuk kamu yang berkata bahagia, uang dan pengakuan manusia itulah tujuan utamamu. Bukankah penghuni dunia ini membutuhkan bukti eksistensi. Yaaaaa...... begitulah cara kamu mencintai dunia.
Aaaah sudahlah tak usah munafik, itu juga yang terbersit dalam benakku: empat tahun lalu.
Kau bilang ini sajak
Bukankah ini tak ubahnya coretan kekesalan bijak
Memaki supaya tak dipijak
Begitu caramu bertahan menanjak
Luka....
Sebesar itukah sayatan menganga
Sesulit itukah menyapa
Sakit sekali terasa
Coba saja tersenyum
Semua akan mendadak harum
Cinta menerbangkanmu membuat maklum
Ini kisah dunia yang kurangkum
Kecewa, terjatuh lalu menelungkup
Takut pada gagal yang hidup
Terhenti menatap sayup-sayup
Tertatih memulai, jelas aku sanggup
Rinduku pada cintamu
Penghuni dunia semu
Izinkan kutitipkan rindu
Pada setiap detik waktu
Untuk kamu
Komentar
Posting Komentar